Cerpen : Ketika Cinta Tak Sempat Terucap
Pagi itu di tengah hingar bingar kota New York, tiba-tiba ada kerumunan masa dan beberapa orang menjerit kaget. "Sepertinya dia meninggal", "Panggil ambulan kata Pria berkulit hitam itu". 5 menit kemudian ambulan pun datang, tidak seperti di Indonesia di negara adikuasa itu Ambulan sangat bisa di andalkan. "Waktu kematian 10.08 am" kata si petugas paramedis itu. Ya sosok pria paruh baya itu akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan nya ke Rumah Sakit tempat dia bekerja, dia bekerja sebagai dokter, penyendiri, istrinya sudah lama meninggalkannya anak semata wayang nya entah kemana, mereka tidak akur. dia....Dr. Albert namanya.
Detektif Jason bertugas untuk mengabari tempat dokter Albert bekerja, dan tiba lah di rumah sakit New York Community Hospital. Seorang wanita sekitar 40 tahun sibuk melayani pasien yang mulai complain karena dokter tidak kunjung tiba
"Sabar ya bu, tidak biasa nya dokter Albert terlambat" dia berbicara dengan pasien yang mulai kesal. Kriiiing...bunyi telepon nyaring terdengar
"Ya Hallo....maaf hasil lab nya belum bisa kami berikan, harus di analisa terlebih dahulu oleh Dr. Albert" dan telepon pun di tutup lalu ia menghela nafas panjang.
"Ada yang bisa saya bantu?"
"Kami dari NYPD, mohon maaf kami ingin menyampaikan berita bahwa Dr. Albert meninggal dunia tadi pagi karena serangan Jantung"
Tatapan nanar mulai terlihat dari mata biru wanita ini, air mata nya pun mulai merembes ke pipi nya. " Lily....kamu tidak apa-apa?" kata rekan nya " hmm... ya..ya.....tolong batalkan janji Dr. Albert dengan semua pasien hari ini"
Teringat saat itu ulang tahun Lily yang ke 40 ada se ikat bunga Lily di meja kerja nya, di berikan oleh Dr tampan itu usia mereka terpaut 10 tahun, tapi karena perawakan sang dokter mereka terlihat se umur. Ada penyesalan di diri Lily selama ini dia memendam perasaan nya kepada dokter itu.
"Aku harus kerumah nya menyiapkan jas dan persiapkan pemakaman nya"
Pintu rumah Dr. Albert di buka, lagi-lagi Lily tidak bisa berkata-kata, "kenapa...lukisan-lukisan ini ada di sini" Lily memang hoby melukis dan beberapa lukisannya laku di galery, tetapi dia tidak pernah bertemu langsung dengan pembeli nya. Alangkah terkejut nya ketika semua lukisannya ternyata ada di rumah Dr.Albert.
"Anda...Lily...?" kata pelayan rumah nya, "Hmm i..i ..ya"
"Bagaimana bunga nya, anda suka? "
"Ba ba bagaimana kamu bisa tahu"
"Dr. Albert sempat kebingungan dengan pilihan warna bunga nya, takut anda tidak suka, Ya....dia nampak sangat gugup memberikan bunga untuk seseorang yang dia pendam rasa cinta nya"
Ada rasa bergejolak dalam diri nya," Tuhan...aku mencintai nya dan ternyata dia mencintai aku juga, mengapa aku selalu berfikir masih ada waktu untuk mengatakan nya. Sekarang semua ini akan selamanya tak terucap. "Good bye Albert, i will always love u"
Katakan perasaan mu selagi masih ada waktu........
Advertisement